Rabu, 11 April 2012

Senja yang menawan

Dunia boleh indah bagi siapa saja. Menikmati segala kemewahannya yang terkesan begitu megah. Kadang mereka pun bisa terlena akan tampaknya, meskipun hakikatnya kesemuan dan kehambaran yang kan mereka raih. Tawa lepas menemani beribu jejak langkah. Terurai senyum bahagia. Indah dipelupuk sepasang mata yang memandang.
Aku terus menjelajah. Mencari setitik kedamaian yang telah ku temukan dari wajah-wajah itu. Akankah aku bisa seperti mereka. Menjalani kehidupan tanpa adanya beban yang membelenggu.

Aku ingin menjadi senja. Senja yang begitu indah di pelupuk mata. Senja yang cerah. Senja yang menawan. Dan dapat memberikan kesejukan dan kedamaian bagi yang memandangnya.

Bisakah aku meraih mimpi itu. Mimpi yang sudah lama terpatri dalam diriku. Namun, aku terlalu bodoh sampai aku tak mampu untuk membuat diriku sendiri berubah.
Aku sadar. Hidup tak selamanya menyenangkan. Begitu banyak hal yang mesti kita fikirkan. Bukan hanya apa yang sedang kita jalani sekarang, tapi perlu juga memikirkan masa depan.

Kadang. Aku mulai takut menjalani kehidupan ini. Tapi, manusia tak kan lepas dari yang namanya pilihan. Inilah hidup. Siapapun yang ingin hidupnya bahagia, maka ia harus bisa menghadapinya dengan bijaksana. Menghindari atau lari dari kenyataan pun tak akan menyelesaikan suatu masalah. Hal itu malah bikin masalah semakin bertambah. Hidup memang banyak likunya. Hanya tergantung anak adam yang menjalankannya.

Buatku kedewasaan seseorang bisa diukur dengan cara ia menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. Kadang mereka terlalu cepat mengambil keputusan, padahal begitu menyakitkan untuk orang disekitar. Kadang ego juga menjadi hambatan yang datang kapan saja. Menjelajahi jiwa yang sedang amarah. Sampai tak sadar akan sikapnya yang begitu membuat orang lain sakit hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar